Metamorfosis
Kata metamorfosis bisa jadi sudah tidak asing lagi bagi kalian. Ya, benar, kata tersebut paling sering kalian dengar ketika belajar ilmu pengetahuan alam, khususnya biologi. Agar pemahaman kita seragam, sebaiknya mari kita cari tahu dulu pengertian kata metaformosis.
“Selain menyebabkan perubahan fisik,metamorfosis juga mempengaruhi perubahan kulit”
Kata metamorfosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta yang berarti “sekitar, di antara, setelah”, morphe yang berarti “bentuk”, dan osis yang bisa diartikan “bagian dari”. Jadi, metamorfosis boleh kalian artikan proses pertumbuhan fisik atau biologis hewan yang memengaruhi bentuk atau struktur tubuhnya.
Proses tersebut dimulai sejak hewan tersebut dilahirkan (menetas) sampai hewan memiliki tubuh yang standar untuk dikatakan sebagai hewan dewasa. Lantas yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah hewan-hewan apa saja yang mengalami metamorfosis?
Tentu tidak sedikit hewan yang mengalami metamorfosis, beberapa contohnya adalah kupu-kupu, lalat, nyamuk, kecoa, dan kodok (katak).
Yang pasti, selain menyebabkan perubahan bentuk fisik, metamorfosis turut memengaruhi perubahan warna kulit. Hal itu selanjutnya disebut dengan proses molting. Serangga adalah hewan yang paling sering mengalami molting, bisa sampai empat kali. frans ekodhanto
Ada Dua Jenis :
Sebelum kita mencari tahu bagaimana hewan-hewan tersebut bermetamorfosis, sebaiknya kita juga harus mengetahui jenis-jenis metamorfosis. Metamorfosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis sempurna atau yang biasa dikenal dengan sebutan holometabola melewati tahapan-tahapan pertumbuhan selayaknya, dimulai dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. Contoh hewan yang biasanya mengalami metamorfosis secara sempurna adalah kupu-kupu dan katak.
Metamorfosis tidak sempurna atau yang biasa dikenal dengan sebutan hemimetabola melewati tahapan pertumbuhan yang hanya melewati dua proses, yaitu proses telur menjadi nimfa dan hewan dewasa. Proses metamorfosis tidak sempurna seperti ini dapat kalian temui pada serangga, seperti belalang, capung, jangkrik, dan nyamuk. frans ekodhanto
Mengenal Lebih Dekat
#Capung
Agar lebih jelas mengetahui cara hewan bermetamorfosis, mari sama-sama kita intip proses metamorfosis tidak sempurnanya capung.
Bermula dari telur atau larva sebagai cikal bakal capung, kemudian bermetamorfosis menjadi capung setengah dewasa (adult laying eggs), lalu menjelma menjadi capung dewasa. Walhasil, capung yang siap terbang mencari kehidupan sendiri.
#Kupu-kupu
Sebelum menjelma menjadi kupu-kupu dewasa, telur menetas menjadi larva. Biasanya larva tersebut mengalami perubahan warna sampai dengan empat kali, yaitu hitam bercampur kuning dan putih, kuning dan putih, biru pekat, dan berubah menjadi warna hitam dan kuning. Proses semacam itu selanjutnya dinamakan molting, yakni proses perubahan warna atau bentuk fisik.
Yang pasti, setelah melalui proses molting, larva yang mengalami molting akan tumbuh dan berkembang sampai berukuran besar. Proses dari larva menuju molting tersebut selanjutnya dinamakan instar. Tidak lama setelah tahap instar, larva tersebut membentuk pupa. Nah, di sinilah terjadi proses pembentukan struktur hewan dewasa.
#Katak
Sebelum menjadi katak dewasa, kehidupan katak dimulai dari telur. Setelah sepuluh hari, telur tersebut menetas menjadi berudu.
Biasanya berudu tersebut baru memiliki insang untuk bernapas sendiri setelah berumur dua hari. Setelah berumur tiga minggu, dengan sendirinya insang berudu